Ilustrasi Persib Bandung dan PSSI via football-tribe.com

Persib Bandung resmi mendapat sederet sanksi dari Komisi Disiplin PSSI, buntut dari berbagai insiden kontroversial saat menjamu Persija Jakarta di pekan ke-23, Minggu (23/9) silam, di Stadion Bandung Gelora Lautan Api.
Tercatat sedikitnya Maung Bandung dijatuhi 9 sanksi, di antaranya laga kandang usiran di luar Pulau Jawa (Kalimantan), larangan tampil untuk sejumlah pemain, hingga tak diizinkan memasuki stadion bagi staf ofisial.
Hukuman ini imbas dari kenekatan berujung maut dari salah satu anggota Jakmania, Haringga Sirila, yang tak mengindahkan himbauan keras untuk tidak datang langsung ke venue pertandingan.

Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar via tribunnews.com

Rentetan sanksi yang dinilai tak proporsional tersebut terang saja membuat murka manajer Persib, Umuh Muchtar. Pria yang akrab disapa Wa Haji ini menyebut hukuman Komdis PSSI itu tak adil, tebang pilih serta penuh rekayasa.
"Ini keputusan yang tidak adil, tidak benar. (keputusan) Ini sangat rekayasa, (disebut) ada sweeping segala macam itu, ini yang tidak benar," ujar Umuh, seperti dilansir CNNIndonesia.com (02/10/2018).
"Buat apa ada investigasi, untuk apa datang ke Bandung, investigasi menanyakan semua permasalahan, mengumpulkan data-data, buat apa?" sambung Umuh.

Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono via BolaPoin.com

Bahkan, Umuh mengancam akan melakukan hal yang mengerikan kepada PSSI, yakni menuntut dibubarkannya PSSI sebagai federasi sepakbola Indonesia karena terindikasi dipenuhi mafia sepakbola.
"Persekongkolan seperti ini yang harus kita sikat, antek-antek seperti ini ada di PSSI. Kalau bubar, bubar saja PSSI semua, bubarkan. Jadi kalau ketuanya (Edy) tidak salah sebetulnya, tidak ada urusannya kemarin dituntut ketuanya," ucap Umuh.
"Tuntut kalau bubar, bubar semua saja, bukan ketuanya saja. Bubarkan saja semua. Menuntut ketua umum bubar, jangan! Bubar saja semua. Sangat-sangat tidak adil kalau ketuanya diberhentikan," ujar Umuh.