Referensi pihak ketiga

Masih banyak menyimpan misteri yang belum terungkap. Salah satunya adalah penemuan koin kuno dan aneh di area situs, oleh tim riset yang berada di sana. Koin tersebut secara tak sengaja diperoleh saat anggota tim sedang melakukan pengeboran. Letaknya tak terlalu dalam, hanya 11 meter dari permukaan tanah.
Koin tersebut sudah mengalami proses oksidasi atau karat sehingga permukaannya tak lagi jelas terlihat. Namun diyakini bahwa koin itu bukan terbuat dari besi. Saat ditemukan warnanya adalah hijau kecoklatan dan diyakini merupakan buatan manusia pada jamannya dulu.
Tim riset Gunung Padang menemukan artefak tersebut tanggal 15/9 lalu di malam jelang dini hari pada Teras 5. Setelah diuji, ternyata koin tersebut dipastikan adalah logam namun bukan besi.
Referensi pihak ketiga

“Pada Kedalaman 11 meter diperoleh koin yang kemudian dilakukan analisis awal Oleh Tim Arkeologi, DR . Ali Akbar dkk,” terang Erik Rizki, sekretaris Timnas Riset Gunung Padang.
Bentuk koin hampir mirip uang logam dengan gambar yang terdapat di kedua permukaannya. Diameternya 170mm, dan tebal 1.5mm.
Referensi pihak ketiga

“Motif seperti ini dalam khasanah arkeologi disebut motif gawangan (seperti gawang). Pada jarak 6,5mm dari bagian pinggiran terdapat lingkaran. Lingkaran dengan diameter 10,5mm tersebut setelah diteliti lebih lanjut ternyata terdiri atas 84 lingkaran kecil,” tambah dia.
Yang jelas gambar lingkaran yang tertera menunjukkan kerapian pola bahkan dari tebalnya garis lingkaran yang sama. Detail pola yang sangat kecil di permukaan koin juga menunjukkan adanya ketelitian dan tingkat presisi pembuatan yang sangat tinggi. Ini yang aneh.
Bisa disimpulkan, koin kuno yang ditemukan itu bukan buatan tangan, melainkan hasil teknik cetakan, terang Rizki menutup keterangannya.